WIFA INFO
INFORMASI TERBARU SEPUTAR UMROH & HAJI 2025
1. Haji Reguler
Haji reguler adalah jalur yang diselenggarakan langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama RI. Jamaah mendaftar di Kantor Kemenag kabupaten/kota dengan setoran awal BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji). Setelah terdaftar, nama jamaah masuk dalam daftar tunggu (waiting list) sesuai kuota nasional dan provinsi. Lama antrian bervariasi, ada yang 10 tahun, bahkan sampai 30 tahun tergantung daerah. Jamaah baru bisa berangkat ketika nomor porsi hajinya sudah masuk kuota tahun berjalan. Semua fasilitas—akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga bimbingan manasik—sudah diatur oleh pemerintah.
2. Haji Khusus (ONH Plus)
Haji khusus diselenggarakan oleh PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah dan Haji Khusus) yang memiliki izin resmi dari Kemenag. Proses pendaftarannya dilakukan melalui travel haji resmi, bukan langsung ke Kemenag. Biaya lebih tinggi dibanding reguler, tapi jamaah mendapatkan fasilitas premium seperti hotel bintang lima yang dekat dengan Masjidil Haram/Nabawi, makanan lebih variatif, serta bimbingan intensif dengan pembimbing khusus. Antrian haji khusus biasanya lebih singkat, berkisar antara 5–8 tahun, tergantung kuota. Jamaah berangkat setelah kuotanya dibuka setiap musim haji.
3. Haji Furoda (Mujamalah)
Haji Furoda menggunakan visa undangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi di luar kuota pemerintah Indonesia. Karena itu, jamaah tidak perlu menunggu bertahun-tahun—mereka bisa berangkat pada tahun yang sama saat mendaftar, asalkan kuota visa tersedia. Sistem ini umumnya ditawarkan oleh travel resmi yang bekerja sama dengan penyedia visa di Arab Saudi. Namun, biaya jauh lebih mahal dibandingkan haji reguler maupun haji khusus. Jamaah yang memilih jalur ini perlu sangat berhati-hati, karena jika travel tidak resmi maka berisiko gagal berangkat.
1. Membaca Tasbih
Membaca tasbih sebanyak-banyaknya dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Jumadil Awal. Adapun bacaan tasbih tersebut yaitu:
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ
Subbuhun quddusun.
Artinya: “Maha Suci lagi Kudus Tuhan kami.”
2. Berpuasa Ayyamul Bidh
Umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh yang dilakukan pada pertengahan bulan. Adapun puasa tersebut dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15.
3. Sholat Sunnah pada Malam Tanggal 21 dan 27 Jumadil Awal
aum muslim disunnahkan juga pada malam tanggal 21 dan 27 Jumadil Awal untuk melaksanakan sholat sunnah sebanyak delapan rakaat dengan empat salam. Pada setiap rakaat, setelah Al-Fatihah, membaca surat Ad-Dhuha sebanyak satu kali.
4. Membaca Doa Jumadil Awal
Sebagian ulama menyebutkan bahwa berdoa di bulan Jumadil Awal mempunyai faedah yang sangat besar bagi orang yang melakukannya. Adapun doa yang dapat dibaca yaitu:
Artinya: “Ya Allah, telah terbenam semua bintang, dan tidak berkedip mata ini. dan, Engkaulah Dzat Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Rasa kantuk dan tidur tidak akan Engkau alami. Wahai Dzat Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, tenangkanlah malam ini serta tidurkanlah mataku.”
5. Banyak Berdzikir
Banyak berdzikir di bulan Jumadil Awal juga termasuk ibadah atau amalan yang ditekankan untuk dilakukan di bulan ini. Berdzikir dapat dilakukan dengan berdoa, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.
Perubahan Kelembagaan
Perubahan paling signifikan dalam RUU tersebut adalah naiknya status lembaga penyelenggara ibadah haji, yang semula berbentuk badan di bawah Kementerian Agama, menjadi sebuah Kementerian Haji dan Umrah. Dengan transformasi ini, fungsi perencanaan, koordinasi, hingga pelaksanaan haji kini sepenuhnya berada di bawah kendali sebuah kementerian tersendiri.
Dampak Terhadap Layanan Jamaah dan Operasional
Vaksin meningitis kini menjadi salah satu persyaratan wajib bagi jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umroh. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan jamaah dan mencegah penyebaran penyakit menular, mengingat banyaknya orang yang berkumpul dalam satu tempat seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pemerintah Arab Saudi mewajibkan vaksin ini sebagai langkah preventif untuk melindungi seluruh jamaah dari risiko penyakit meningitis yang dapat menular dengan cepat, terutama di lingkungan yang padat. Vaksin meningitis juga penting karena dapat memberikan perlindungan tambahan bagi jamaah dari berbagai negara yang datang dengan kondisi kesehatan yang bervariasi. Dengan adanya vaksin ini, diharapkan penyebaran penyakit dapat diminimalisir dan ibadah umroh dapat dilaksanakan dengan lebih aman dan lancar.
Umrah Mandiri
- Umumnya lebih hemat, karena jamaah bisa memilih sendiri tiket, hotel, dan transportasi sesuai anggaran.
- Jamaah bebas menentukan tanggal keberangkatan, durasi, dan rute perjalanan
- Cocok bagi yang ingin belajar mengatur perjalanan ibadah sendiri, meningkatkan kemandirian.
- KeamananTidak ada pembimbing resmi; jamaah harus paham prosedur ibadah dan aturan Arab Saudi.
- Potensi lebih menantang dan berisiko jika tidak terbiasa bepergian ke luar negeri sendiri.
Umrah Travel
- Biaya lebih tinggi, karena sudah termasuk layanan, pemandu, dan pengurusan administrasi.
- Jadwal sudah ditentukan oleh travel, mengikuti paket dan rombongan.
- Cocok bagi yang ingin praktis dan fokus beribadah tanpa repot mengurus detail perjalanan.
- Ada mutawwif (pembimbing) yang membantu ibadah, orientasi lokasi, dan hal-hal administratif.
- Lebih nyaman dan aman, terutama bagi lansia atau jamaah pertama kali umrah.






